Kamis, 22 Mei 2014

Mengenal Sejarah Kota Depok


Salah satu potensi wisata yang dikembangkan pemerintah Depok adalah kawasan bangunan kolonial. Bangunan-bangunan peninggalan Belanda tersebut berad di satu kawasan kota Depok.
Di kawasan bangunan Kolonial ini Anda dapat menjumpai Jembatan Panus yang melintasi Sungai Ciliwung. Jembatan tersebut menghubungkan Depok lama dengan Depok II. Jembatan yang juga memberikan akses ke arah Bogor itu dibangun antara tahun 1917 sampai 1918 saat VOC masih berkuasa. Nama ‘panus’ sendiri diambil dari Stefanus Leander. Ia merupakan arsitek Belanda yang merancang Jembatan Panus. Jembatan dengan panjang 100 meter dan lebar 5 meter tersebut digunakan sebagai jalur penghubung hingga tahun 1990.

Bangunan zaman kolonial lain yang hingga saat ini masih berdiri kokoh adalah Gereja Immanuel Depok. Ruang keagamaan yang berada di Jalan Pemuda, Depok Lama. Gereja tersebut dibangun oleh Cornelis Chastelein pada abad ke-18. Bangunannya bergaya Renaissance seperti gereja- gereja yang biasa ditemui di pedesaan Belanda. Meski telah mengalami beberapa kali renovasi Anda masih dapat menemukan gaya khas arsitektur Belanda pada dinding serta bingkai pintu dan jendela.

Tempat bersejarah yang selanjutnya adalah Pondok Cina di Jalan Margonda Raya. Daerah tersebut merupakan pemukiman Tionghoa-Jawa di bawah pemerintahan VOC yang tertua di Indonesia. Kerjasama etnis Cina dengan Kolonial Belanda di Pondok Cina telah berlangsung sejak abad ke-17. Daerah tersebut bahkan sudah berdiri sebelum Cornelis Chastelein mengembangkan wilayah Depok. Peninggalan sejarah yang dapat ditemukan di sini adalah kompleks rumah tua dan pemakaman Tionghoa.

Bangunan gaya Kolonial juga dijumpai di bekas rumah tuan tanah yang ada di daerah Cimanggis. Rumah tinggal tersebut dibangun antara tahun 1775 – 1778. Rumah tersebut dibuat oleh David J. Smith untuk mengganti pesanggrahan sederhana milik Gubernur Jenderal van der Parra. Arsitektur rumah tuan tanah ini mencitrakan bangunan Belanda abad ke-18. Atapnya yang tinggi dan lebar disangga oleh tiang dari batu bata. Jendelanya juga besar dan memiliki bentuk melengkung di bagian atasnya.
Kawasan Bangunan Kolonial dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi. Dari Jakarta Anda cukup mengikuti  rute menuju Depok. Selanjutnya ikuti Jalan Raya Pasar Minggu hingga sampai di Jalan Margonda Raya tempat bangunan kolonial berdiri.
Selama berada di Depok Anda juga bisa berwisata ke Kampung Rusa, Godong Ijo, serta Masjid Kubah Emas.
Selama berwisata di kawasan Depok Anda bisa menginap di Hotel Santika BSD City Serpong, Kinari Residence, atau Aston Paramount Serpong Hotel and Conference Cente.
Peta Lokasi : View Larger Map
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian, Namun demikian pemeliharaan website ini tidaklah murah, maka apabila Anda memesan hotel silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.

Incoming search terms:

  • 5 bangunan sejarah kota depok
  • bangunan belanda yang ada didepok
  • jembatan peninggalan belanda di depok
  • kota depok 1990
  • rumah hantu asli yang di cimanggis
  • rumah kampung bekas cimanggis 2014
  • sejarah jembatan panus depok
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar